Takdir itu, takdir kita
biar pahit namun perlu ditelan jua
sememangnya indah diawal perkenalan
namun terpaksa akur
akan kepahitan diakhir cerita
Takdir berkata,
pahit manis itu semua rencah hidup
dengan manis terasanya kepahitan
adanya pahit pasti terselit secebis kemanisan
bersatunya pahit dan manis
terciptalah sebuah kenangan
Takdir mengatur,
kita hanya merencana
segaris impian akan cerianya hidup
namun tidak semudah yang dilakarkan
adakalanya takdir itu lebih berhak menentukan
lebih tahu akan baik buruk sesuatu
Atas nama takdir,
terimalah segala
usah dirayu pada hati yang kian tawar
usah dicalar luka yang lama
usah dirobek hati yang sakit
bahkan,
rawatlah hati dia yang menyayangi
ubatlah jiwanya yang calar
suburkanlah kasih antara kalian
semaikan benih cinta
tanpa sedikit terbelah
ikhlaskan hati menerima insan itu dalam hidup
lepaskan aku bersama kenangan yang membelenggu
No comments:
Post a Comment