Thursday, June 16, 2011


Seringkali aku diterjah dengan pebagai perasaan hingga kadang-kadang membuat aku hilang pertimbangan dan disetiap kali itu jugalah aku sering tertewas dengan amarah sendiri. Terlalu mengikut kata hati hinggakan ada hati-hati yang tegarku sakiti. Cuba berfikiran matang namun, tindakan perasaan lebih dominan. Mungkin ada baiknya aku begini. Teruskan menyepi tanpa kata kerna bimbang amarah semakin membara. Berlawan kata bukan jalan penyelesian dan aku perlukan masa untuk kembali bersua.

Mainan hati terlalu rumit. Biarpun mulut berbicara manis namun bicara hati itu lebih jujur. Mulut bisa berbohong tapi hati tidak akan pernah berdusta. Andai sahaja hati bisa berkata tanpa mulut bersuara sudah pasti tiada dusta antara kita. Walaupun suatu saat nanti mulut bisa melafazkan maaf dan melupakan segala sengketa jangan pernah mengharap sang hati juga turut memadamkan memori luka. Kerna dasarnya terletak dalam hati. Sekali terluka bukan bermakna selamanya akan tetapi segaris luka akan tetap terkesan selamanya.

No comments:

Post a Comment